Rabu, 26 Oktober 2016

Bento sebagai makanan Bekal Jepang


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Bento atau makanan bekal)
_____________________________________________________








_________________

Kata Pengantar
_________________

Para kawan dimanapun berada...!

Ini-lah mungkin salah satu alasannya mengapa tersepakati
oleh para ahl-ahli bahasa di dunia, "untuk tidak sepakat
menciptakan satu bahasa di dunia ini"

Istilah Bento misalnnya. Bisa jadi masyarakat Jepang
telah mengenalnnya sebagai makanan bekal, sementara
di Indonesia hanyalah nama suatu lagu.

Dan sungguh tak mungkin, "Bento orang Jepang itu dibuat
sebagai nama lagu seperti yang dipahami secara umum
oleh masyarakat Indonesia.

...pun...

Sebaliknya, sungguh tak mungkin Bento-nya orang Indonesia
dibuat pula sama artinya dengan makanan bekal.

Makanan bekal seperti apa yang dimaksud dengan Bento
Jepang tersebut...?

Maka ini-lah penjelasannya.

Selamat menyimak...!

________________________________________________________

Sekilas info tentang Bento sebagai Makanan Bekal Jepang
________________________________________________________








* Pengertian

Bento (?? atau ?????) atau o-bento adalah istilah bahasa
Jepang untuk makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk
dalam kemasan praktis yang bisa dibawa-bawa dan dimakan
di tempat lain. Seperti halnya nasi bungkus, bento bisa
dimakan sebagai makan siang, makan malam, atau bekal
piknik.

Bento biasanya dikemas untuk porsi satu orang, walaupun
dalam arti luas bisa berarti makanan bekal untuk kelompok
atau keluarga. Bento dibeli atau disiapkan sendiri di rumah.

Ketika dibeli, bento sudah dilengkapi dengan sumpit
sekali pakai, berikut penyedap rasa yang disesuaikan
dengan lauk, seperti kecap asin atau saus uster dalam
kemasan mini.

Ciri khas bento adalah pengaturan jenis lauk dan warna
agar sedap dipandang serta mengundang selera. Bento dapat
pula dihias dan disusun rapi dalam gaya yang disebut
kyaraben. Kemasan bento selalu memiliki tutup, dan wadah
bento bisa berupa kotak atau nampan segi empat dari plastik,
kotak roti, atau kotak kayu kerajinan tangan yang dipernis.

Ibu rumah tangga di Jepang dianggap perlu terampil menyiapkan
bento, walaupun bento bisa dibeli di mana-mana. Di Indonesia,
hidangan ala bento mulai dipopulerkan jaringan restoran
siap saji Hoka Hoka Bento sejak tahun 1985.


* Sejarah









Pada akhir zaman Kamakura, orang Jepang mengenal makanan
praktis berupa nasi yang ditanak dan dikeringkan. Makanan
ini disebut hoshi-ii (nasi kering) dan dibawa di dalam
tas kecil.

Hoshi-ii bisa dimakan begitu saja, atau direbus di dalam
air sebelum dimakan. Di zaman Azuchi Momoyama (1568-1600),
orang sudah mulai senang makan di luar, dan kotak kayu
yang dipernis digunakan sebagai wadah membawa makanan.

Bento mulai dikenal sebagai makanan praktis dalam kesempatan
hanami atau upacara minum teh.

Pada zaman Edo (1603-1867), kebudayaan bento semakin
meluas di kalangan rakyat banyak. Orang yang bepergian
atau berwisata membawa makanan praktis yang disebut
koshibento (bento di pinggang).

Isinya beberapa onigiri yang dibungkus daun bambu, atau
nasi di dalam kemasan kotak beranyam dari bambu yang
diikatkan di pinggang.

Salah satu jenis bento yang disebut makunouchi bento
populer di kalangan rakyat yang menonton pertunjukan noh
dan kabuki. Bento dimakan sewaktu pergantian layar
panggung (maku) sehingga dinamakan makunouchi bento.

Di zaman Edo, cara memasak, mengemas, dan menyiapkan bento
untuk kesempatan hanami dan hinamatsuri sudah diterbitkan
dalam buku resep masakan.

Penjualan paket nasi yang disebut ekiben (?? bento stasiun?)
dimulai sejak zaman Meiji. Ekiben dimaksudkan untuk
dinikmati di atas kereta, dan sering merupakan hidangan
khas dari daerah tempat stasiun kereta api tersebut
berada. Stasiun KA Utsunomiya (Prefektur Ibaraki) merupakan
salah satu stasiun yang mengklaim sebagai penjual ekiben
yang pertama. Pada 16 Juli 1885, di Stasiun KA
Utsunomiya dijual ekiben berupa dua buah onigiri berisi
umeboshi dan potongan asinan lobak (takuan) dengan pembungkus
daun bambu.

Bekal bento yang dibawa murid dan guru juga mulai populer
pada zaman Meiji. Jam pelajaran baru selesai di petang hari,
dan sekolah-sekolah belum memiliki dapur dan kafetaria
yang menyediakan makan siang. Selain bento berisi nasi,
penjual bento juga mulai menyediakan bento ala Eropa berisi sandwich.

Pada zaman Taisho (1912 - 1926), perbedaan kaya-miskin yang
tajam seusai Perang Dunia I menimbulkan gerakan sosial untuk
menghentikan kebiasaan membawa bento ke sekolah. Bento
dituduh sebagai sarana pamer kekayaan bagi anak orang berada
yang mampu membawa nasi ke sekolah.

Pada awal zaman Showa, kotak dari aluminum untuk membawa
bento sangat digemari orang Jepang dan merupakan barang mewah.

Setelah Perang Dunia II, tradisi membawa bento secara
berangsur-angsur hilang sejalan dengan semakin banyaknya
sekolah yang menyediakan ransum makan siang.

Bento kembali populer pada tahun 1980-an setelah dikenal
kemasan kotak plastik polistirena sekali pakai, oven microwave,
dan semakin meluasnya toko kelontong 24 jam.
Sementara itu, bento buatan ibu kembali mulai digemari, dan
tradisi membawa bento dari rumah hidup kembali. Keahlian
menyiapkan bento untuk anak-anak merupakan kebanggaan
tersendiri bagi ibu rumah tangga. Lauk seperti sosis dan
nori dipotong-potong atau digunting untuk dijadikan hiasan,
seperti daun, bunga, binatang, hingga karakter anime.

* Jenis-jenis








Shokado bento
Shokado bento (??????)
Bento yang dihidangkan di dalam kotak kayu dengan tutup
yang bisa menutup dengan rapat, dan di dalamnya terdapat
pembatas untuk membagi wadah menjadi 4 bagian.
Chuka bento (?????, bento masakan Cina)
Kemasan bento berisi makanan Cina
Kamameshi bento (?????, bento nasi periuk)
Bento yang menggunakan periuk tanah liat sebagai kemasan.
Makunouchi bento (??????)
Bento tradisional berisi nasi dan lauk.
Noriben (????)
Bento berisi nasi ditutupi nori yang sudah dicelupkan
ke dalam kecap asin.
Hinomaru bento (??????)
Bento yang hanya terdiri dari nasi putih dan sebuah
umeboshi yang diletakkan di tengah-tengah seperti bendera
Jepang.

* Istilah terkait









Bento teriyaki ayam, gyoza, dan sashimi salmon dengan teh
hijau dan sup misoshiru di sebuah restoran Jepang di Jakarta.

Hoka bento (????, bento panas)
Bento yang dibeli dari rumah makan bento untuk dibawa pergi,
disertai nasi panas yang baru dimasak (hokahoka) disertai
menu sampingan yang baru matang pula. Istilah ini
populer setelah munculnya Hokka Hokka Tei.

Shidashi bento (??????, bento kiriman)
Bento yang tidak dibuat di rumah, melainkan dibeli di
penjual bento atau rumah makan.

Hayaben (?? bento lebih awal?)
Perbuatan murid sekolah yang memakan bento sebelum waktu
makan siang tiba.

Soraben (?? bento udara?)
Bento yang dijual di bandar udara.

Rokeben (??? bento lokasi?)
Bento yang disediakan di lokasi syuting film atau acara televisi.

Aisai bento (???? bento istri tercinta?)
Bento yang disiapkan istri di rumah untuk suami di kantor.

Reito mikan (????? jeruk beku?)
Pencuci mulut berupa jeruk yang dibekukan dan dijual di
stasiun KA atau di atas KA bersama ekiben.


______________

Penutup
______________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!









____________________________________________________________
Cat :
Bento Lunch Menu 1 - Japanese Cooking 101
https://www.youtube.com/watch?v=IAjZloPm-AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar